Tuesday, August 03, 2021

Contoh Teks Khitobah lomba MAPSI Tema Pelaksanaan Ibadah di Masa Pandemi Covid-19

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Pergi ke Mekkah melihat ka’bah

Untuk tunaikan ibadah haji

Kalau ingin hidupmu berkah

Jawab dengan ikhlas salamku ini


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh (menunggu dijawab, diulangi kalau kurang).

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahirobbil alamiin. Assholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil anbiyaaai wal mursaliin. Asyhaduallaa ilaa haillallaah. Wa asyhaduannamuhammadarrousuululloh. Allaahumma sholli wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadiwwa’alaa aalihii washohbihii ajma’iin. Amma ba’du.

Yang terhormat, segenap dewan juri (membungkuk)

Serta yang saya sayangi, teman-teman peserta lomba MAPSI cabang khitobah yang insya allah sholih dan sholikhah. Allahumma … (aamiin)

Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Segala puji bagi Allah, dzat yang maha segala-galanya, yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita termasuk didalamnya adalah nikmat sehat dan nikmat sempat, sehingga kita masih bisa bersilaturahmi walaupun secara virtual dalam suasana yang menggembirakan. Alhamdulillaahirobbilaalaamiin.

Allahumma sholli’alaa sayyidinaamuhammad. Sholawat beserta salam, tidak lupa kita sanjungkan kepada baginda rosul, sang pelita umat islam, sang pembawa risalah kebenaran, idola kita semua, nabi agung Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, tabi’in, tabiit tabi’in, yang mudah-mudahan syafaatnya bisa menolong kita dari jilatan api neraka, dan bisa membimbing kita kepada surganya Allah. Aamiin, Ya robbal ….(menunggu dijawab, diulangi kalau perlu)

Bapak ibu dewan juri, dan teman-teman yang disayang Allah, pada kesempatan ini, perkenankanlah saya untuk menyampaikan uraian hikmah tentang pelaksanaan ibadah di masa pandemi.

Hari ini, kita semua masih dihadapkan pada sebuah keadaan, dimana wabah virus yang sudah melanda negara kita tercinta, Indonesia, sejak awal tahun 2020 masih belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Hal ini memberikan dampak dan perubahan yang luar biasa terhadap tata cara dan kebiasaan hidup kita semua, tidak terkecuali dalam urusan ibadah.

Teman-teman yang saya sayangi, dahulu, kita bebas bertemu untuk silaturahmi, kita bebas berjabat tangan, kita bebas memeluk saudara-saudara kita, dan kita bebas beribadah di masjid kita. Tetapi sekarang, kita sejenak harus menunda itu semua. Silaturahmi akan lebih aman dengan virtual (whatsapp, telepon, atau video call), berjabat tangan tanpa bersentuhan, menjaga jarak dengan orang lain termasuk saudara-saudara kita, dan menjalankan sholat di rumah dengan keluarga kita.

Hadirin rokhimakumullah, pemerintah membatasi kita untuk beribadah di masjid bukan tanpa alasan. Ini adalah salah satu bentuk ikhtiar kita untuk menekan semakin meningkatnya penularan covid-19. Kita masih bisa beribadah di rumah. Secara hukum fiqih, melaksanakan ibadah di rumah tetap sah, dan tetap mempunyai nilai pahala, bahkan jika diniatkan untuk menghindari kerusakan (mafsadah), seperti penularan virus, maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Kita semua harus paham, bahwa islam sangat intens, spirit islam sangat tinggi dalam memutus segala bentuk kerusakan. (dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih), mencegah kerusakan lebih diutamakan daripada mengambil kemanfaatannya. Oleh karena itu, walaupun dilakukan di rumah, ibadah kita akan terasa lebih bermakna dan lebih sempurna bila diiringi dengan semangat “jihad sosial” yang kuat.

Teman-temanku, rohimakumullah.

Yang selanjutnya adalah, kita harus membantu program pemerintah dalam menghentikan penularan virus corona ini. Apakah kita bisa? Tentu saja bisa. Bagaimana caranya? Apakah dengan hus hus hus, corona, sana pergi. Begitu? Tentu saja tidak. Kita bisa membantu program pemerintah ini dengan cara mengikuti imbauannya. Teman-teman tahu kan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 59.

Audubillaahiminassyaitoonirrojiim bismillaahirrohmaanirrohiim

Yaa ayyuhalladziina aamanuu atiiullooha waatiiurrosuula wuulilamri minkum.

Yang artinya: wahai orang-orang yang beriman, taatilah allah dan taatilah rosul, dan para pemimpin di kalangan kalian.

Kalau pemerintah sudah menganjurkan “kamu sholatnya di rumah saja ya, biar tidak menularkan atau ketularan virus” , maka kita tinggal melaksanakan anjuran tersebut, toh niatnya baik, dan sesuai dengan Al-Qur’an.

Teman-teman yang disayang Allah,

Yang terakhir, saya mengajak teman-teman semua untuk menghindari virus ini dengan mengikuti anjuran pemerintah. Jangan keras kepala, dan jangan egois! Pencapaian besar biasanya dilahirkan dari pengorbanan yang besar dan tidak pernah dari hasil egoisme

“great achievement is usually born of great sacrifice, and is never the result of selfishness” 

Hadirin, rohimakumullah.

Sebelum saya akhiri uraian singkat ini, saya akan menyimpulkan apa yang sudah saya sampaikan. Karena virus ini masih ada, dan semakin banyak, mari kita ikuti anjuran pemerintah. Beribadah di rumah saja. Terapkan protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menjauhi kerumunan. Kita tingkatkan AMAN, IMUN DAN IMAN!

Demikian uraian singkat dari saya, semoga yang sedikit ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua, dan dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirul kalam,

Subhaanakallaahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa atuubu ilaiik.

Wallahul muwaffiq ila aqwamithaariq,,,

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh